SOLOK KOTA - Di malam kesembilan pelaksanaan Qiyamul Lail Ramadhan 1444 H / 2023 M yang merupakan hari terakhir pelaksanaan Safari Ramadhan tingkat Pemerintah Kota (Pemko) Solok, Sumatera Barat, Tim VIII yang diketuai oleh Ketua Pengadilan Agama (PA) Kota Solok YM.Zulkifli Firdaus, SH.I, diwakili Panitera Drs.Nurfadhil mengunjungi Masjid Raudhatul Jannah Kelurahan Pasar Pandan Airmati (PPA), Kecamatan Tanjung Harapan, Kamis, 30 Maret 2023.
Turut hadir Anggota DPRD Kota Solok Hendra Saputra, SH, selaku Wakil Ketua Koordinator Tim, beserta anggota tim Kepala Dinas Pariwisata Milda Murniati, S.Pd, M.Pd, Perwakilan Camat Tanjung Harapan, Kabag Hukum Setda Kota Solok Deni Hariatis, SH, MH, Kepala BPN Solok Ilhamsyah, SH, MH, Lurah setempat, Staf Bagian Kesra Rosi Octavia serta dua orang wartawan sebagai tim peliput.
Mengawali paparannya, Ketua Tim VIII Safari Ramadhan Kota Solok menyampaikan bahwa selain untuk meningkatkan Silaturahim, bertatap muka dan berdialog langsung dengan masyarakat sekitar Masjid yang dikunjungi, Safari Ramadhan merupakan wadah untuk menyerap aspirasi, saran dan gagasan masyarakat, sebagai masukan dalam rancangan pembangunan kedepan, sekaligus berharap dukungan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita pembangunan sesuai misi yang telah dirancang.
“Untuk itu, kami minta peran serta semua pihak termasuk dukungan masyarakat, untuk mendukung terwujudnya visi misi yang ingin dicapai, agar dapat terlaksana secara maksimal sesuai harapan kita bersama, mewujudkan Kota Solok Berjuara (Berkah, Maju dan Sejahtera) dalam bingkai Kota Beras Serambi Madinah, ” sebut Nurfadhil.
Selain itu, disebutkan Panitera PA Nurfadhil, kunjungan tersebut juga bertujuan untuk menyosialisasikan program strategis yang tengah digalakan oleh Pemerintah Daerah setempat, dalam upaya mewujudkan Kota Serambi Madinah, Kota yang Diberkahi dan Sejahtera, melalui sektor perdagangan dan jasa yang modern. Menurutnya, tanpa koordinasi dan kerjasama seluruh pihak termasuk masyarakat, mustahil visi tersebut akan terwujud.
Diterangkannya, terkait program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan Pemko Solok diantaranya, lanjutan pembangunan RSUD di Banda Panduang, pembangunan lanjutan stadion olahraga Marahaddin, lanjutan penyelesaian Jalan Lingkar Utara, peningkatan sarana prasarana Pasar Raya Solok, serta pembangunan di bidang pariwisata yaitu optimalisasi objek wisata Payo dan Pulau Belibis.Selain itu, dalam peningkatan kualitas keagamaan, Pemerintah Kota Solok juga melakukan pengembangan model Masjid paripurna sebagai pusat pemberdayaan dan kesejahteraan umat.
Dalam kesempatan itu, Hendra Saputra juga menyampaikan imbauan untuk tidak merokok di dalam Masjid sesuai Perda Nomor 1 tahun 2020 tentang kawasan tanpa rokok, dimana salah satunya adalah Masjid.
Terkait dalam mewujudkan Kamtibmas selama Ramadhan, Dia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada saat akan meninggalkan rumah, dengan memastikan pintu terkunci, serta listrik dan kompor mati sebagai antisipasi tindak kejahatan serta musibah kebakaran. Khusus kepada generasi muda, juga diingatkannya untuk menjauhi Pekat (penyakit masyarakat) seperti minuman keras, judi, tawuran, penyalahgunaan zat adiktif yang mengakibatkan kecanduan seperti lem maupun narkoba. Kepada para orangtua, Dia juga berharap untuk selalu memantau serta memperhatikan Hp anak-anak kita, guna memastikan penggunaannya sesuai dengan yang semestinya.
Dalam kunjungan itu, tim VIII Safari Ramadhan Kota Solok juga menyampaikan bantuan dari Pemerintah Daerah Kota Solok untuk operasional Masjid senilai 3 juta rupiah, serta bingkisan paket Al-Qur'an.
Selanjutnya, tim VIII Safari Ramadhan Kota Solok melakukan diskusi dengan masyarakat, jama’ah Masjid terkait persoalan yang berkembang di tengah masyarakat, sekaligus menjaring ide dan gagasan masyarakat dengan dipandu oleh Wakil Ketua Tim, Hendra Saputra, SH, yang juga merupakan Ketua Komisi II DPRD Kota Solok.
Adapun beberapa permasalahan dan keresahan masyarakat yang disampaikan diantaranya terkait pengembangan pembangunan Masjid, keberadaan Kafe yang beroperasi hingga Subuh, kenakalan remaja, serta yang tak kalah hangatnya menjadi pembahan adalah terkait pemerataan dan keadilan dalam sistem pendidikan, dimana masyarakat dengan latarbelakang pelaku pendidik yang hadir mengeluhkan tidak meratanya penyebaran guru serta fasilitas pendukung, hingga pengangkangan terhadap sistem zonasi yang diberlakukan melalui memo pejabat-pejabat yang memiliki power. (Amel)